Harga Masih Belum Stabil

Penurunan tarif angkutan umum yang berlangsung hampir sebulan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap harga kebutuhan pokok. Hingga Minggu (22/2), harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Jakarta, Bekasi, dan Tangerang terus berfluktuasi.

Harga sebagian jenis sayuran, seperti cabai keriting, cabai rawit merah, tomat, kentang, dan wortel, mengalami penurunan, tetapi masih tinggi. Sebagian komoditas sayuran, seperti bawang merah, buncis, dan cabai rawit hijau, mengalami kenaikan antara Rp 1.000 dan Rp 2.000 per kg. Sementara harga telur turun sebesar Rp 500-Rp 1.000 per kg.

Pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Senen, Palmerah, dan Kebayoran Lama (Jakarta); Pasar Baru Ciledug (Kota Tangerang); dan pasar Bekasi belum bisa memprediksikan kapan harga sejumlah komoditas tersebut kembali normal. Mereka tidak bisa menjamin harga komoditas itu stabil lagi.

”Sulit memprediksikan kapan harga sayuran bisa normal lagi seperti sebelum harga BBM (bahan bakar minyak) naik,” ujar Anton, pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama yang memasok sayuran dari Pasar Induk Kramat Jati.

Hal senada dikatakan Agus, pedagang di Pasar Baru Ciledug. ”Sekarang ini saja kami bingung berjualan karena harga sembako (bahan baku kebutuhan pokok)- nya di pasar induknya naik-turun,” papar Agus.

Sejauh pengamatan, Sabtu dan Minggu kemarin, harga komoditas sayuran, seperti cabai keriting, cabai rawit merah, tomat, kentang, dan wortel, sudah mengalami penurunan sejak pekan lalu, tetapi masih tetap tinggi.

Harga masih tetap tinggi juga terjadi pada produk daging sapi, daging kambing, dan daging ayam negeri. Begitu juga komoditas gula pasir, gula merah, dan terigu yang harganya masih tetap tinggi.

”Memang, sejak dua pekan lalu harga sudah turun, tetapi harganya masih tinggi. Belum balik lagi seperti harga sebelum kenaikan (harga) BBM,” kata Mahmud, pedagang kelontongan di Pasar Palmerah.

Bawang merah dan buncis

Berbeda dengan produk sayuran lainnya, sejak sepekan lalu harga bawang merah, buncis, dan cabai rawit hijau mengalami kenaikan. ”Harga dari pasar induknya sudah naik,” demikian penjelasan Iin, pedagang sayur di Pasar Bekasi.

Hal yang sama dikatakan Maimuna, pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama. ”Katanya, pasokan dari daerah seret karena masa tanam masih berlangsung dan di sejumlah daerah tidak bisa panen karena musim hujan dan banyak lahan tergenang air,” ujar Maimuna, pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama.

Telur

Lain dengan produk telur ayam negeri. Selama sepekan terakhir harga telur turun antara Rp 500 dan Rp 1.000 per kg.

Menurut Wahyu, agen telur di Ciledug, Kota Tangerang, saat ini harga telur tidak menentu. ”Dua pekan lalu naik sebesar Rp 1.000 per kg. Tapi sejak sepekan lalu turun lagi Rp 500 sampai Rp 1.000 per kg,” kata Wahyu menjelaskan.

Sumber : Kompas (2009)