Features-Content


Connect With Us


Texts

Susu Kambing Ettawa
Kini telah hadir di Surabaya, Sidoarjo & gresik Susu Kambing Ettawa. Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan susu kambing untuk pengobatan maupun pencegahan perbagai penyakit. Qibas susu Kambing siap mengirim ketempat Bapak / Ibu ...

Instructions

Ternak Qurban Harga Rp.30.000/kg
Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan kambing untuk ibadah qurban yang berkualitas dan sehat dapat menghubungi Qibas Agro. Qibas Agro siap menerima Bapak / Ibu yang berkunjung ...

Recent Posts

My Service

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Copyright © 2010 Qibas-online. All Rights Reserved. Designed by Anugera.web site :http://www.qibasagro.co.ccEmail : qibasagro@yahoo.comSurabaya - Jawa Timur - Indonesia

Populer News

About Me

Qibas Aqiqah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Zonanugera's.com

'Daging asal Uruguay dan Argentina antre masuk'

Kontroversi rencana pembukaan impor daging dari negara terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK), khususnya Brasil, diduga akan memicu daging impor dari negara lain, seperti Uruguay dan Argentina.
Importasi daging dari negara tersebut hingga kini terganjal Kepmentan No.754/2002 yang melarang pemasukan daging, termasuk dari zona-zona bebas di negara tersebut.

Brasil yang dituding berambisi menguasai pasar daging nasional jika kebijakan itu direvisi dari country base menjadi zonasi diduga justru tidak akan menikmati pasar domestik karena harga produknya tidak akan bersaing.

Teguh Boediyana, Sekjen Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kambing Indonesia (PPSKI), mengungkapkan harga daging di Brasil sulit bersaing. Apalagi, berdasarkan analisis risiko, importasi hanya diizinkan untuk daging beku tanpa tulang.

"Kalau jeroan, memang murah. Tetapi itu tidak boleh diimpor. Saya khawatir, Brasil ini hanya akan menjadi kuda tunggangan. Begitu Kepmentan diubah, akan ada lebih banyak negara mengantre untuk impor, seperti Uruguay dan Argentina," kata Teguh kepada Bisnis pekan lalu.

Thomas Sembiring, Ketua Asosiasi Importir Daging Indonesia (Aspidi), mengungkapkan harga daging dari Brasil kini lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi kua-litas yang sama dari Australia dan Selandia Baru.

Daging dari negara itu pada September 2008 diperdagangkan sekitar US$4,8 per kg. Harga komoditas termasuk asu- ransi dan pengangkutan (cost insurance & freight/CIF) itu belum ditambah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp125 per kg, pajak pertambahan nilai (PPN), bea masuk 5%.

"Kalau dihitung dari harga operasi pasar kami menjelang Natal sekitar Rp50.000 per kg, daging Brasil tidak kompetitif. Australia bisa jual di bawah US$4 per kg sekarang," ujar Sembiring.

Pengamat veteriner yang juga mantan anggota Komisi Ahli Veteriner Deptan Mangku Sitepoe menyatakan pemerintah mencari persoalan baru dengan membuka impor tersebut.

Penyakit ini, katanya, memang tidak mematikan bagi manusia. Namun, sangat mudah menular dan tersebar. "Tanpa mutasi, ini bisa menular ke manusia. Memang tidak mudah menyebabkan kematian, tetapi penyakit kulit seperti ini sangat mudah menular dan berbahaya jika berani membuka impor," kata Sitepoe.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang Deptan Gatot Irianto menyatakan pemerintah tentunya tidak akan gegabah untuk membuka impor daging dari negara terjangkit PMK. Importasi itu akan dibuka dengan pendekatan kehati-hatian.

Pemerintah, tegasnya, juga akan menjamin keamanan pemasukan daging impor itu dengan melengkapi laboratorium dan perangkat pengawasan di pintu masuk impor dan wilayah distribusi.
Sumber: bisnis-indonesia (2008)

  ©Template by Anugera.

IRT