Bandung: Harga sapi potong di tingkat kandang di wilayah Jawa Barat mengalami kenaikan 16,67% dari Rp24.000 per kg menjadi Rp28.000 per kg dalam sebulan terakhir. Rochadi Tawaf, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), memperkirakan Jabar membutuhkan lebih dari 20.000 ekor sapi untuk kebutuhan Idul Adha.
"Harga sapi impor sampai saat ini pada kisaran Rp23.000 per kg," katanya akhir pekan lalu. Dia mengungkapkan pasokan sapi potong di Jabar baru bisa memenuhi sekitar 12% hingga 14% dari kebutuhan. Pasokan dari luar daerah, seperti Jateng, Jatim, dan Lampung serta sapi impor menjadi jalan terakhir memenuhi kebutuhan daging sapi Jabar.
Kecenderungan daya beli, tambahnya, bisa terjadi karena sapi potong untuk Iduladha yang paling banyak dicari pada kisaran berat badan 250 hingga 300 kg per ekor. Untuk sapi dengan berat badan lebih dari 300 kg, akan sulit mendapatkan pasar karena harganya yang cukup mahal. "Kami memperkirakan sebagian masyarakat mencari sapi yang harganya di bawah Rp8 juta per ekor akibat pelemahan daya beli," katanya.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar Rachmat Setiadi mengatakan jumlah hewan kurban di Jabar pada tahun 2007 lalu mencapai 221.000 ekor, yang terdiri dari 200.000 ekor ruminansia kecil (kambing dan domba), serta 21.000 ekor ruminansia besar (sapi dan kerbau).
Disnak Jabar memperkirakan jumlah hewan ternak pada Iduladha tahun ini mengalami peningkatan menjadi sekitar 245.000 ekor, yang terdiri dari 220.000 ekor ruminansia kecil (kambing dan domba) serta 25.000 ruminansia besar (sapi dan kerbau).
"Untuk pasokan kambing dan domba, Jabar bisa memenuhinya sendiri. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada pasokan sapi dan kerbau," ujarnya. Menurut dia, jumlah ternak kambing dan domba di Jabar mencapai 4,6 juta ekor pada tahun ini. Daerah penghasil ruminansia kecil terbanyak adalah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Garut.
Kecenderungan daya beli, tambahnya, bisa terjadi karena sapi potong untuk Iduladha yang paling banyak dicari pada kisaran berat badan 250 hingga 300 kg per ekor. Untuk sapi dengan berat badan lebih dari 300 kg, akan sulit mendapatkan pasar karena harganya yang cukup mahal. "Kami memperkirakan sebagian masyarakat mencari sapi yang harganya di bawah Rp8 juta per ekor akibat pelemahan daya beli," katanya.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jabar Rachmat Setiadi mengatakan jumlah hewan kurban di Jabar pada tahun 2007 lalu mencapai 221.000 ekor, yang terdiri dari 200.000 ekor ruminansia kecil (kambing dan domba), serta 21.000 ekor ruminansia besar (sapi dan kerbau).
Disnak Jabar memperkirakan jumlah hewan ternak pada Iduladha tahun ini mengalami peningkatan menjadi sekitar 245.000 ekor, yang terdiri dari 220.000 ekor ruminansia kecil (kambing dan domba) serta 25.000 ruminansia besar (sapi dan kerbau).
"Untuk pasokan kambing dan domba, Jabar bisa memenuhinya sendiri. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada pasokan sapi dan kerbau," ujarnya. Menurut dia, jumlah ternak kambing dan domba di Jabar mencapai 4,6 juta ekor pada tahun ini. Daerah penghasil ruminansia kecil terbanyak adalah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Sumedang, dan Garut.
Sumber: bisnis-indonesia (2008)