Features-Content


Connect With Us


Texts

Susu Kambing Ettawa
Kini telah hadir di Surabaya, Sidoarjo & gresik Susu Kambing Ettawa. Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan susu kambing untuk pengobatan maupun pencegahan perbagai penyakit. Qibas susu Kambing siap mengirim ketempat Bapak / Ibu ...

Instructions

Ternak Qurban Harga Rp.30.000/kg
Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan kambing untuk ibadah qurban yang berkualitas dan sehat dapat menghubungi Qibas Agro. Qibas Agro siap menerima Bapak / Ibu yang berkunjung ...

Recent Posts

My Service

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Copyright © 2010 Qibas-online. All Rights Reserved. Designed by Anugera.web site :http://www.qibasagro.co.ccEmail : qibasagro@yahoo.comSurabaya - Jawa Timur - Indonesia

Populer News

About Me

Qibas Aqiqah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Zonanugera's.com

Udang Vanamae Diminati Pengusaha Tambak

Udang jenis vanamae yang tahan perubahan cuaca, keasaman air dan cepat besar, lebih disukai pengusaha tambak di Bangka. salah satu pengusaha tambak udang di Koba, Bangka Tengah, Rabu, mengatakan, dalam waktu empat bulan, udang vanamae yang ketika ditebar berumur 12 hari sudah bisa dipanen, dengan berat 30 ekor perkg. Benur udang ketika dimasukkan kedalam tambak sedikit sekali yang mati, dibanding udang jenis lain seperti Windu.

Ia memiliki dua kolam masing-masing berukuran 10x12 meter. Setiap empat bulan ia memanen sebanyak 800 kg udang dengan harga jual Rp40 ribu perkg. Dalam mengembangbiakkan udang, ia tidak mengalami kesulitan memperoleh benur, pakan serta pemasaran. Yang sangat mengganggu aktivitas peternak udang adalah ketiadaan daya listrik.

Ia harus mengadakan genset sendiri dengan biaya lebih tinggi. Listrik diperlukan untuk keperluan menggerakkan kincir, penerangan dan alat prosesing. Tanpa kincir yang digerakkan listrik udang tidak akan hidup. Peran listrik sangat vital sekali dalam tambak udang.

Menggunakan genset mengakibatkan biaya menjadi mahal hingga tiga kali lipat dibanding listrik dari PLN. Akibatnya biaya produksi mahal dan berimbas pada minimnya keuntungan.

Kepala Subdinas Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Bangka Belitung, Alfino Nedi membenarkan makin meningkatnya minat warga dalam mengembangkan tambak udang jenis vanamae dan windu.

Untuk investor skala besar dibidang budidaya udang belum lagi ada. Beberapa investor dibidang perikanan menunda investasi akibat ketiadaan daya listrik. Upaya untuk mendatangkan investor akan kurang optimal bila, keterbatasan daya listrik belum bisa diatasi.

Total produksi udang budidaya di Bangka Belitung pertahunnya mencapai 400 ton dan sebagian diekspor ke negara tetangga.

  ©Template by Anugera.

IRT