Features-Content


Connect With Us


Texts

Susu Kambing Ettawa
Kini telah hadir di Surabaya, Sidoarjo & gresik Susu Kambing Ettawa. Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan susu kambing untuk pengobatan maupun pencegahan perbagai penyakit. Qibas susu Kambing siap mengirim ketempat Bapak / Ibu ...

Instructions

Ternak Qurban Harga Rp.30.000/kg
Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan kambing untuk ibadah qurban yang berkualitas dan sehat dapat menghubungi Qibas Agro. Qibas Agro siap menerima Bapak / Ibu yang berkunjung ...

Recent Posts

My Service

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Copyright © 2010 Qibas-online. All Rights Reserved. Designed by Anugera.web site :http://www.qibasagro.co.ccEmail : qibasagro@yahoo.comSurabaya - Jawa Timur - Indonesia

Populer News

About Me

Qibas Aqiqah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Zonanugera's.com

Pasok ayam kampung akan alami kenaikan

Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) menergatkan pasokan unggas lokal –ayam kampung- untuk pasar domestik pada 2014 proporsinya meningkat dari 6% menjadi 30%.
Ade M. Zulkarnain, Ketua Umum Himpuli, mengatakan saat ini populasi unggas di dalam negeri mencapai 4,5 miliar ekor per tahun. Dari jumlah itu, sumbangan unggas lokal baru mencapai 6%.

“Kenyataan itu sungguh ironis karena Indonesia sebenarnya terkenal karena kekayaan plasma nutfa unggas di dunia. Unggas lokal ternyata belum menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” kata Ade, hari ini.

Untuk mencapai proporsi konstribusi 30% unggas lokal terhadap populasi unggas nasional, lanjut dia, perlu mengembangkan potensi peternak di pedesaan. Kondisi saat ini, kata dia, dari 56 juta rumah tangga petani, 21,5 juta diantaranya melakukan kegiatan ternak unggas lokal. Namun, kelemahannya, mereka masih beternak unggas lokal secara tradisional, belum beternak secara intensif.

Dengan beternak secara tradisional, maka untuk masa penen dengan bobot ayam mencapai 1 kg dibutuhkan waktu 6-8 bulan. Sedangkan dengan cara intensif hanya membutuhkan waktu selama 70-75 hari bisa memanen ayam dengan bobot 1 kg.

“Polanya hampir sama dengan beternak ayam ras. Namun untuk budi daya unggas lokal, kami berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan pakan organic. Karena itulah, unggas lokal di dunia terkenal juga dengan sebutan ayam organic karena dagingnya sehat.”

Kelemahan lain pengembangan unggas lokal, belum adanya orientasi peternak untuk bekonsentrasi untuk memproduksi bibit ayam. Mereka berorientasi pada usaha ternak unggas lokal untuk pedaging. Karena itulah, lanjut dia, nantinya dalam setiap provinsi diatur agar ada satu-dua kelompok peternak memproduksi bibit unggas lokal.
Sumber : Bisnis Indonesia (2010)

  ©Template by Anugera.

IRT