Features-Content


Connect With Us


Texts

Susu Kambing Ettawa
Kini telah hadir di Surabaya, Sidoarjo & gresik Susu Kambing Ettawa. Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan susu kambing untuk pengobatan maupun pencegahan perbagai penyakit. Qibas susu Kambing siap mengirim ketempat Bapak / Ibu ...

Instructions

Ternak Qurban Harga Rp.30.000/kg
Bagi Bapak / Ibu yang memerlukan kambing untuk ibadah qurban yang berkualitas dan sehat dapat menghubungi Qibas Agro. Qibas Agro siap menerima Bapak / Ibu yang berkunjung ...

Recent Posts

My Service

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Copyright © 2010 Qibas-online. All Rights Reserved. Designed by Anugera.web site :http://www.qibasagro.co.ccEmail : qibasagro@yahoo.comSurabaya - Jawa Timur - Indonesia

Populer News

About Me

Qibas Aqiqah
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Zonanugera's.com

Asyim, dari Ternak Bergulir Jadi Peternak Domba yang Sukses

Semula berternak domba hanya sebagai usaha sampingan, dan bercocok tanam (bertani) menjadi pekerjaan utama. Tapi nyatanya, justru kebalikannya yang terjadi. Berternak dombalah yang menjadi tumpuan hidup Asyim, ketua kelompok ternak Bangun Tani, di Dusun V Pasar IX Tanjung Beringin Desa Suka Jadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.
Tahun 2001 lalu, Asyim mendapatkan bantuan bergulir berupa ternak domba. Awalnya, ia hanya memiliki enam ekor domba yang diberikan oleh Disnak Langkat lewat bantuan Balai Pengkajian Teknologi Perternakan (BPTP) Sumatera Utara tahun 2001. Karena keuletannya, domba yang dimilikinya berkembang pesat sehingga jumlah ternak dombanya terus bertambah.
Asyim rasanya tidak percaya bisa maju dan sukses dalam mengembangkan ternak dombanya. Namun di kala itu, ia terus berusaha dan tidak putus asa, karena semenjak mendapatkan bantuan ternak domba, Asyim mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas Dinas Peternakan (Disnak) Langkat.
Dari tahun ke tahun domba yang diternakkannya terus berkembang. Dan, saat ini ia sudah memiliki sekitar 67 ekor domba. Angka itu, bukanlah jumlah keseluruhan ternak yang dimilikinya selama ini. Tapi, ia sudah menjual lebih dari 150 ekor domba. “Jadi, yang tersisa sekarang tinggal 67 ekor ini,” katanya kepada MedanBisnis, belum lama ini.
Sementara tahun 2003, Asyim berhasil menggulirkan kepada anggota kelompok lainnya sebanyak enam ekor dan selebihnya Asyim sudah memiliki sendiri domba itu.
Tahun 2004, ia kembali menerima bantuan domba dari instansi yang sama. Jumlah bantuan bergulir tersebut lebih banyak dari sebelumnya, yakni 21 ekor domba. Kemudian, tahun 2005 - 2006, Asyim berhasil mencicil membayar pinjaman domba sebanyak 12 ekor kepada anggota lainnya.
Dan, pada 2007, Asyim kembali berhasil mencicil sisanya sebanyak sembilan ekor lagi kepada anggota ternak domba lainnya.
Manfaatkan Kotoran
Terhitung dari domba yang berhasil di ternakan Asyim, ternyata ia tidak tinggal diam begitu saja. Kotoran ternak yang dihasilkan dombanya, ia mulai berfikir untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi pupuk kompos.
Sebelunya kata Asyim, pada tahun 2007, ia pernah terpilih sebagai kelompok peternak yang di ikut magang ke Bandung Jawa Barat. Di daerah itu, Asyim banyak mendapatkan ilmu, cara beternak domba dengan baik serta cara memamfaatkan kotoran ternak itu menjadi pupuk kompos. “Semua kotoran domba mulai dari air kencingnya hingga tahinya bisa dijadikan pupuk kompos dan pupuk cair,” ujarnya. Rata-rata per bulan, Asyim bisa mendapatkan dua ton pupuk kompos. Pupuk kompos yang dimasukkan ke dalam goni dengan berat 20 kg itu pun siap dijual.
Sedangkan urine atau air kencing domba sendiri menurut Asyim bisa diolah menjadi pupuk cair dengan campuran bahan pengurai bakteri. Dari air kencing tersebut ia bisa menghasilkan sekitar 300 liter pupuk cair per bulannya, dengan harga jual yang sudah dikemas ke dalam botol seharga Rp 7.000 per liter.
Pupuk kompos dan pupuk cair yang diproduksi Asyim, semuanya telah di uji oleh pihak BPTP Sumut. Bahkan pada Desember tahun lalu, Asyim mendapatkan penghargaan luar biasa, yaitu meraih juara pertama ternak domba untuk tingkat I Sumut.
“Mungkin administrasi dan cara pengelolaan dari kelompok ternak mereka cukup baik, sehingga mereka bisa mendapat penghargaan tersebut,” kata Kepala Dinas Perternakan Kabupaten Langkat M Tambeng melalui Kabid Bina Produksi Peternakan Agus Tawan baru baru ini, di ruang kerjanya, di Stabat.
Sumber : Medan Bisnis (2009)

  ©Template by Anugera.

IRT