Berbagai langkah terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat peternak.
Melihat keterbatasan yang dimiliki oleh ribuan peternak di Situbondo perlu kiranya Dinas Peternakan memberikan bantuan serta bimbingan kepada para peternak guna dapat mensejahterakan kehidupannya. Hal ini dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak di Kabupaten Situbondo, Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo melalui Bidang Penyebaran dan Pengembangan ternak telah merealisasikan berbagai kegiatan, seperti Kegiatan Perguliran Ternak Pemerintah, Pembibitan dan Perawatan Ternak, Pendampingan Interensi Sapi Potong dan Komoditas Pertanian, Pembinaan Usaha Peternakan, Pengadaan sarana dan Prasarana Teknologi serta mengadakan Kontes Hewan Ternak untuk merangsang daya para peternak untuk memelihara dan merawat hewan ternaknya sehingga mempunyai daya jual yang tinggi, selain itu Dinas Peternakan juga mengikuti Kontes Ternak di luar Kabupaten yang hasilnya sangat memuaskan terbukti ternak yang berasal dari Kabupaten Situbondo merebut Juara Pertama dari kategori Sapi Jenis Kreman.
Dan untuk menunjang sektor pertanian Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo menginginkan limbah dari peternakan hewan bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan bidang pertanian, sebagian besar petani di Kabupaten Situbondo sering memanfaatkan limbah pertaniannya seperti jerami, daun jagung serta daun daun tanaman kacang-kacangan sebagai bahan tambahan campuran pakan ternak, namun para petani belum pernah mempergunakan limbah kotoran ternaknya sebagai tambahan pupuk, limbah kotoran ternak tersebut dibuang disekitar kandang atau di pinggir-pinggir selokan tanpa menghiraukan kebersihan lingkungan.
Saat dikonfirmasi Kepada Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo melalui Kepala Bidang Penyebaran dan Pengembangan Ternak, Ir. Djuhari Karyono menerangkan bahwa selama ini kegiatan pertanian di Situbondo masih minim dalam pemanfaatan limbah peternakan, tidak seperti kegiatan dan usaha peternakan yang selama ini banyak memanfaatkan limbah pertanian untuk bahan campuran pakan ternak, padahal limbah atau kotoran ternak itu tidak hanya berfungsi untuk sekali tanam, melainkan untuk musim tanam berikutnya karena kesuburan tanah masih tetap terjaga, hal ini yang sangat membedakan pemakaian pupuk kimia yang hanya berfungsi sekali pakai, jika dibandingkan pemakaian pupuk alami seperti pupuk kandang, namun demikian kotoran ternak itu harus diproses secara femintasi atau dengan cara lain.
Lebih jauh Ir. Djuhari menjelaskan bahwa adapun maksud dan tujuan semua kegiatan tersebut dilakukan tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak melalui usaha peternakan yang ada khususnya ternak pemerintah, baik sapi, kambing dan domba.
Sumber: situbondo.go.id (2008)
