Saat ini pemerintah sudah tuntas menyelesaikan realisasi pembangunan gudang dengan pola sistem resi gudang (SRG).
Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dalam peresmian gudang SRG di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (3/2), mengatakan, ”Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah secara keseluruhan telah melakukan pembangunan gudang melalui dana stimulus fiskal tahun anggaran 2009 terhadap 41 gudang komoditas primer, sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk gudang komoditas pertanian dengan nilai Rp 120 miliar.”
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi memandang, SRG merupakan langkah untuk melengkapi petani, khususnya saat panen raya yang biasanya diiringi dengan penurunan harga gabah.
Gudang merupakan infrastruktur penting bagi petani karena produk pertanian mengenal masa panen dan paceklik. Sementara kebutuhan pangan tetap harus disediakan.
Bayu menjelaskan soal fungsi resi gudang kepada petani. Resi gudang membantu petani untuk mendapatkan uang pada saat harga komoditas jatuh.
Namun, Bayu mengingatkan, ”Petani jangan hanya melihat padi dengan harga gabah. Harusnya kita berpikir, untuk mendapatkan uang bisa juga dengan menjual jerami, katul, dan sekam.”
Bupati Demak Tafta Zani mengatakan, gudang tersebut tetap membutuhkan alat pengering gabah. Tahun 2009 produksi gabah di Kabupaten Demak mencapai 563.744 ton.
Mahendra menambahkan, program resi gudang merupakan bentuk keberpihakan kepada petani karena itu petani tidak usah takut terhadap keterbukaan era perdagangan bebas.
Sumber : Kompas (2010)