Setelah pengusaha asal Australia mengincar lahan ternak dan rumah potong hewan di Pulau Setokok, pemodal lokal PT Riau Agro Mandiri (RAM) menyiapkan dana Rp500 miliar untuk peternakan terpadu di Pulau Kepala Jeri, Batam.
Hal itu sekaligus merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kerawanan pangan di Batam, terutama kebutuhan daging. Adapun kebutuhan pokok lainnya, seperti sayuran, ikan, telur dan daging ayam juga sedang diupayakan untuk dipenuhi sendiri oleh Pemprov Batam.
Basrizal Koto, Direktur PT RAM, mengungkapkan pengembangan kawasan peternakan terpadu itu masih dalam proses pengurusan perizinan. "Kami harap pada Oktober 2009 lahan peternakan itu sudah mulai berjalan," ujarnya, seusai mempresentasikan rencana investasi pengembangbiakan kambing dan sapi di lantai IV Kantor Wali Kota Batam, kemarin.
Selain itu, katanya, RAM juga akan memasukkan paling sedikit 50.000 ekor hewan yang terdiri dari sapi, kambing, dan domba setelah izin pengembangan kawasan itu dikeluarkan oleh Pemkot Batam. Basrizal menjelaskan RAM akan mampu memproduksi hewan potong 50 ekor-100 ekor per hari.
Dia optimistis perhitungan itu dapat terwujud dengan pengalaman perusahaan. Di Pekanbaru, RAM mengelola lahan peternakan seluas 300 hektare yang mampu membangun kawasan peternakan terpadu, yakni dengan melakukan pengembangbiakan hewan ternak sekaligus mengolah pakan.
"RAM melakukan pengembangan peternakan ke Pulau Jeri karena pulau ini memiliki keunggulan alam dan potensi sanitasi yang lebih memadai," ungkap Basrizal. Selain itu, Pulau Jeri memiliki luas lahan yang jauh lebih besar dari lahan peternakan di Pekanbaru.
Pabrik pakan
Dengan demikian, sambungnya, terbuka kemungkinan di Pulau Jeri akan dibangun pabrik pengolahan pakan ternak. Bahan baku pengolahan pakan ternak itu akan dipasok dari lahan perkebunan yang akan dikembangkan dengan melibatkan masyarakat sekitar.
"Berdasarkan penelitian, pulau itu memungkinkan untuk mengembangbiakan jenis kambing unggul yang akan kami namakan Kambing Pulau Jeri," ujar Basrizal.
Kendati demikian, Pemkot Batam terlebih dahulu akan mengkaji secara mendalam terhadap rencana investasi ini mengingat sudah banyak warga yang mendiami pulau itu.