Ikan beku impor asal China jenis selayang sudah memasuki Pelabuhan Belawan dan sudah menyebar ke Sumatera Utara. Ikan yang dikemas dalam kardus es itu semakin mendapat tempat di pasar karena nelayan tradisional kini banyak yang tidak melaut.
Syafruddin, nelayan di Belawan I, Minggu (7/2), mengatakan, kualitas ikan impor sebenarnya tidak bagus. Ikan impor beku itu, jika diletakkan dalam air selama lima menit, seluruh dagingnya akan lembek. Namun, ikan itu laku dan dicari orang karena nelayan kesulitan melaut akibat ditariknya subsidi minyak tanah. Selain itu, ombak laut juga sedang tinggi.
”Saat ini ikan aso-aso beku dari Malaysia sulit ditemui. Yang banyak ditemui sekarang ikan jenis selayang asal China. Ikan jenis itu sudah bertahun-tahun masuk ke Belawan,” tutur Syafruddin.
Ikan beku dalam kemasan kotak itu diperdagangkan hingga ke Jambi dengan harga di atas Rp 15.000 per kilogram.
Catatan Kompas menunjukkan, pada Juni 2008 ikan beku asal China sudah masuk ke Belawan dengan volume sekitar lima persen dari total ikan impor yang masuk ke Belawan. Diperkirakan volume ikan semakin meningkat karena semakin sering ditemui di pasar.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara Mateus Bangun mengakui, ikan impor masih terus masuk ke Sumatera Utara. Selain dari Malaysia, ikan impor asal China juga sudah masuk.
Namun, dilihat dari sisi kualitas, ikan impor tidak akan mengancam pasar ikan di Sumut karena ikan lokal jauh lebih berkualitas. Ikan lokal jauh lebih segar dibandingkan dengan ikan impor.
Sumber : Kompas (2010)