"Kami sudah minta kepada semua peternak babi yang tergabung dalam paguyuban, paling lambat awal Juni 2009 untuk tidak lagi memelihara sapi dan babi dalam satu kandang," ujar Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perikanan Kab. Kuningan Dr. Ir. H. Iman Sungkawa M.M., yang disampaikan Kepala Seksi Kesehatan Hewan Ir. Sofyan, Senin (25/5), menanggapi adanya kekecewaan dari MUI Kuningan terhadap peternakan babi selama ini.
Sebelumnya, Sekretaris MUI Kab.Kuningan Drs.K.H. Syarif Hidayatullah, M.A., meminta Pemkab Kuningan mengkaji lebih mendalam soal peternakan babi dari berbagai sektor. Bukan sekadar melihat dampak ekonominya, tetapi harus jeli melihat Kuningan ke depan terutama visi Kuningan yang ingin menjadikannya sebagai Kuningan sehat.
"Kalau saja peternakan babi dibiarkan begitu saja, tidak mungkin Kuningan sehat bisa terwujud karena masyarakatnya yang tidak sehat, apalagi kalau memelihara babi satu kandang dengan sapi," katanya.
Menurut Sofyan, para peternak yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Babi itu sebenarnya sudah menyatakan kesiapannya untuk segera menertibkan semua kandang babi agar tidak disatukan dengan sapi.
Bantu beralih ternak
Selain menjadi sentra peternakan babi terbesar di Jawa Barat, Cigugur selama ini juga dikenal sebagai sentra peternakan sapi perah. Saat ini populasinya lebih enam ribu ekor dengan jumlah peternak sekitar 2.500 orang, dan dapat menghasilkan susu sapi rata-rata 23 ton per hari. Kalau saja harga susu sapi murni Rp 3.000,00/liter, sedikitnya Rp 70 juta bisa dihasilkan dari Cigugur Kuningan setiap harinya.
Sofyan juga menegaskan, pihaknya beserta seluruh jajaran di Bidang Peternakan siap membantu, membina, dan memberikan penyuluhan apabila para peternak babi ingin beralih menjadi peternak sapi atau kambing. "Tidak ada persoalan dan kami siap membantu peternak yang ingin beralih dari memelihara babi menjadi memelihara sapi dengan berbagai pertimbangan," katanya.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Kuningan, kini tengah mempersiapkan untuk pembahasan soal peternakan babi yang menjadi sentra terbesar di Jabar. Hal itu sehubungan adanya sejumlah elemen masyarakat dan LSM yang meminta DPRD untuk menutup semua aktivitas peternakan babi di Cigugur.
"Kami sudah kedatangan beberapa elemen masyarakat yang meminta agar peternakan babi di Cigugur Kuningan segera ditutup," kata Ketua DPRD Kab. Kuningan H.Yudi Budiana, S.H.
Sumber : Pikiran Rakyat (2009)